Social Icons

.

Pages

Rabu, 21 November 2012

Curug Sanghiyang Taraje


Asal mula air terjun ini disebut Sanghiyang Taraje karena pada jaman dahulu air terjun ini digunakan oleh Sangkuriang untuk naik ke langit mengambil bintang atas permintaan Dayang Sumbi. Di dekat air terjun ini juga terdapat sebuah batu berbentuk tapak raksasa yang konon itu adalah tapak Sangkuriang tetapi jarang sekali orang yang dapat menemuinya. Sedangkan batu yang ada di bawah tepat air terjun menurut masyarakat setempat dipercaya sebagai tempat penyimpanan bintang (harta karun) Sangkuriang tetapi konon tempat itu dijaga oleh Belut raksasa, dan seringkali dilihat oleh masyarakat. 



Kawasan air tejun ini dikelola oleh pihak perhutani, tapi kini pengelolaannya agak terdampar sehingga kawasan air terjun ini tidak terkelola dengan baik. Adapun masyarakat yang kemudian mencoba untuk mengelola kawasan ini namun hanya pada saat hari raya dan libur nasional. 

Air terjun Sanghiyang Taraje terletak di Desa Pekenjeng Kecamatan Pamulihan. Luas kawasan air terjun ini 500 m2, tinggi air tejun ini 100 m. adapun batas administrasi adalah : 
Utara : Desa Pananjung dan Cisandaan 
Barat : Desa Garmukti 
Selatan : Pananjung 

Curug ini mempunyai ketinggian rata ? rata diatas laut 660 m dpl. Luas kawasan air terjun ini 0,5 Ha. jarak kawasan air tejun ini dari kecamatan ialah 32 km, sedangkan dari pusat kota Garut adalah 47 km. 

Konfigurasi lahan dikawasan ini umumnya berbukit dan kemiringan lahannya agak curam. Ground cover disekitar air terjun berupa tanah rerumputan dan juga tanah bebatuan. Air terjun Sanjang Paraje ini memiliki bau air yang normal dan kualitas airnya jernih dengan rasa air yang tawar. Tingkat abrasi di kawasan ini umumnya tidak terlalu besar karena tebingnya terdiri dari bebatuan yang keras. 

Pengaruh musim yang terdapat di Air Terjun Sanghyang Taranje ini adalah pada saat musim kemarau debit airnya agak mengecil namun airnya menjadi sangat jernih, sedangkan pada saat musim hujan debit airnya menjadi agak besar namun warna airnya menjadi agak keruh. 

Kita bisa mencapai tempat ini dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun dengan menggunakan kendaraan umum berjenis minibus ( Elf ) dari Pakenjeng - Garut dengan tarif Rp 20000 ataupun dari Pakenjeng - Garut, setelah itu menggunakan ojeg dengan tarif Rp 15000, karena jalan menuju kawasan air terjun ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan beroda empat atau lebih. 

Didalam kawasan ini terdapat dua buah shelter yang keadaannya kurang baik karena telah banyak vandalisme di dalam shelter tersebut. Wisatawan yang biasanya datang ke tempat ini berasal dari Bandung, Garut dan Jakarta sedangkan wisatawan mancanegara biasanya berasal dari Belanda dan Jepang, mereka biasanya datang untuk mengenang masa lalu atau nostalgia.


Selamat berwisata...



Curug Cimandi Racun yang menawan


Curug Cimandi Racun atau sering disebut juga Curug Cibuni Racun terletak di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, dan di sebelah utara berbatasan dengan Desa Rancasalak, Desa Danu di sebelah barat, Desa Cikelet di sebelah selatan, dan Desa Ranca Salak di sebelah timur. Luas kawasan desa sebesar 988.602 ha, sedangkan luas objeknya sekitar 1 ha yang status kepemilikannya adalah tanah adat masyarakat Kampung Pasir Kunci dan Kampung Singkur. 



Aktivitas yang dapat dilakukan di Curug Cibuni Racun ini antara lain menikmati pemandangan alam. Kawasan ini belum dikelola secara baik dan profesional. Salah satu penyebabnya karena objek ini masuk dalam area tanah adat maka penyediaan fasilitas atau prasarana tidak begitu berorientasi pada usaha. 

Aspek Khusus 
Curug Cimandi Racun mempunyai ketinggian 25 m dan sumber airnya berasal dari mata air Cimalagiri di Gunung Mandalawangi. Letak air terjun ini berada pada ketinggian 1045 di atas permukaan laut dengan reka bentuk alam berlembah disertai kemiringan lahan yang curam. Sepanjang jalan setapak menuju lokasi objek merupakan titik pandang yang cukup strategis untuk melihat pemandangan alam sekitar yang indah. Sekitar kawasan memiliki daya serap tanah yang cukup baik dengan jenis material tanah berbatu. 
      
Kualitas dan kebersihan lingkungan yang cukup memadai ini terlihat dari sedikitnya sampah yang bertebaran. Keadaan bentang alam Curug Cibuni Racun ini tergolong baik karena tingginya air terjun tersebut ditambah hamparan alam yang hijau dan asri. Salah satu nilai tambah objek ini adalah faktor suhu atau temperatur. Temperatur kawasan yang sejuk, berkisar antara 23-25 derajat celsius sangat mendukung kegiatan wisata. 
      
Daya tarik Curug Cibuni Racun bukan hanya karekteristik alamnya tapi juga dari legenda atau dongengnya. Dongeng yang melatarbelakangi nama dari air terjun tersebut bersumber dari cerita pada zaman kerajaan. Dongeng itu menceritakan bahwa pada zaman dahulu kala terdapat suatu sayembara memperebutkan seorang putri yang cantik jelita. Para jawara atau jagoan silat harus bertarung mempertaruhkan nyawa untuk dapat menjadi pemenang dan mendapatkan sang putri sebagai hadiah kemenangannya. Ketika sayembara tersebut berlangsung, ternyata hasilnya imbang sehingga tidak ada yang berhak mendapatkan putri tersebut. Kemudian karena di antara kedua jawara tersebut tidak ada seorangpun yang berhak mendapatkan sang putri, maka putri tersebut disembunyikan dan diracun di tempat yang sekarang dikenal dengan Curug Cibuni Racun. 
      
Di sekitar curug ini hanya tersedia 1 buah shelter dengan kondisi yang cukup baik, dan sampai saat ini belum tersedia fasilitas akomodasi. Alternatif fasilitas akomodasi terdekat yang dapat digunakan pengunjung adalah Wisma LEC yang terletak di Kecamatan Tarogong. Kemudian untuk fasilitas rumah makan, maka Rumah Makan Adika yang berada di depan Pasar Leles atau Jalan Raya Leles dapat dijadikan alternatif bagi wisatawan yang ingin mengisi perutnya. 

Aksesibilitas 
Untuk mencapai ke objek ini dapat menggunakan angkutan perkotaan trayek Kadungora ? Penclut dengan tarif antara Rp. 1.000 ? Rp. 1.500 atau dapat menggunakan ojeg dari Kadungora dengan tarif Rp. 4.000 atau juga dapat menggunakan transportasi mikrobus dengan trayek Bandung-Pamengpeuk, yang melewati jalan akses menuju ke objek ini. Jarak terminal angkot Kadungora dari stasiun Kadungora berjarak 5 km dari objek Curug Cibuni Racun. Dalam usaha pencapaian ke objek pengunjung akan melalui jalan raya kecamatan sejauh 3 km dengan kualitas jalan baik, lebar jalan memadai dan tidak berlubang, dan kemudian melewati jalan akses sejauh 500 m yang berbentuk foot trail, dan akhirnya menelusuri jalan setapak sejauh 300 m yang berbentuk foot trail dengan lapisan permukaan tanah berpasir. Jarak antara objek dan pusat pemerintahan kecamatan sekitar 7 km, sedangkan dengan pusat pemerintahan kabupaten berjarak 23 km, dari dengan Kabupaten Bandung berjarak 47 km serta berjarak 227 km dari ibukota provinsi, Jakarta.

Sumber : http://pariwisata.garutkab.go.id

Selamat berwisata...........



Minggu, 11 November 2012

Exotisme Kawah Kamojang


Kawah Kamojang terletak di wilayah Kabupaten Garut, sebelah timur-selatan Kota Bandung. Mengunjungi kawah ini akan menjumpai beberapa keunikan yang tak ditemui di kawasan wisata lainnya. Di lokasi Kawah Kamojang dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang dikelola oleh PT. Pertamina dan PT. Indonesia Power, dimana di lokasi tersebut untuk pertama kalinya energi panas bumi dimanfaatkan sejak masa kolonial Belanda.



Menelurusi Kamojang

Kawah Kamojang ternyata tak berada sendiri. Selain kamojang ada beberapa kawah lainnya yang siap Anda singgahi, diantaranya yakni Kawah Manuk dan Kawah Kereta. Dua kawah yang memiliki nama unik dan tiada duanya. Nama Kawah Manuk disematkan karena di lokasi tersebut ada beberapa lubang yang mampu mengeluarkan bunyi seperti suara manuk (burung).

Sedangkan Kawah Kereta memiliki lubang yang bunyinya mirip suara keretap api—atau lebih tepatnya mirip suara jet. Kawah Kereta Api merupakan kawah yang paling menarik perhatian pengunjung karena uap gas yang keluar konon sama indahnya dengan Kawah Putih di Ciwidey. Gas panas yang menyembur tersebut bisa sampai menerbangkan botol air mineral yang diletakkan diatasnya.



Kemudian diatas Kawah Kereta terdapat Kawah Hujan yang bisa dijadikan sebagai tempat mandi sauna. Untuk mencapainya pengunjung perlu untuk mendaki beberapa puluh meter ke atas. Konon, dengan mandi di Kawah Hujan maka segala penyakit di tubuh seperti stroke, jantung, influenza, peyakit kulit, dan rhematik bisa disembuhkan. Lebih mantap lagi karena uap panas yang ada di Kawah Hujan ini bisa diatur temperaturnya sesuai dengan keinginan pengunjungnya.

Di bagian belakang kawah ini tampak sebuah gua. Konon, gua itulah pintu menuju kerajaan Demak dan di pintu tersebut berdiri seorang kerabat dari sunan wali dengan tasbih ditangan yang sedang berdoa dan didampingi oleh seekor naga. Apakah benar jika masuk gua ini akan sampai ke kerajaan Demak? Ternyata bukan fisik tapi sukma di alam gaib. Sedangkan untuk tokoh yang berdiri,  jika ingin melihatnya konon harus memiliki keahlian di bidang supranatural.



Industri Kerajinan Kulit Sukaregang Garut



Anda pecinta jaket kulit, sepatu kulit, sendal kulit, ikat pinggang kulit, Tas Kulit, dompet kulit, topi kulit, pokonya semua aksesoris yang serba dari kulit asli. Kalo Anda salahsatunya maka datanglah ke Kota Garut tepatnya di kawasan kerajinan kulit sukaregang, tidak jauh dari pusat kota.

Disana banyak pertokoan yang menjual macam-macam barang yang terbuat dari kulit sapi maupun kulit domba. Model barangnya sangat bervariatif. Lokasinya strategis. Jalurnya bisa dilalui oleh angkutan umum, becak atau delman. Jangan sungkan untuk menawar, karena harganya masih bisa dinegosiasi. Tak perlu takut tertipu dengan barang yang bukan kulit, karena penjualnya akan menjelaskan tentang keaslian barang.



Garut adalah salah satu produsen jaket kulit terbaik di Indonesia. Produk jaket kulit di Garut dihasilkan dari pusat peternakan domba yang tersebar di seluruh Kabupaten Garut.

Sentra kerajinan jaket kulit ini sudah cukup terkenal, bahkan sampai ke mancanegara. Ini bisa dilihat dari banyaknya produk jaket kulit Garut yang diekspor ke luar negeri. Desain dan motif yang digunakan pada jaket kulit Garut sangat beragam dan modern. Tidak monoton itu-itu saja, jadi selalu menarik untuk dilihat dan dibeli.

Aneka produk buatan Sukaregang baik jaket atau pun aksesoris lainnya memang 100 persen kulit asli, soal harga tergantung jenis barang, ketebalan, dan modelnya. Sebagai contoh, untuk aksesoris seperti tas dari kulit dikenai harga mulai dari Rp 80.000.

Selain toko yang menjual kerajinan jaket kulit, Anda juga bisa melihat langsung proses pembuatan jaket kulit. Mulai dari kulit yang baru dikuliti, hingga proses penjahitan bisa pengunjung saksikan.

Tips berbelanja:
1. Tanyakan kepada penjual bagaimana membedakan kulit asli dan yang bukan asli.
2. Jangan terlalu terpaku sama satu toko, berkelilinglah karena tiap toko menjual 

barang yang sama tapi harga yang berbeda.
3. Teliti barang dengan seksama. 
4. Pintar-pintarlah menawar

So, Selamat Berbelanja!


Rabu, 17 Oktober 2012

Eksotisme Kawasan Kawah Darajat




Kawasan Darajat memiliki kawah yang menghasilkan uap panas serta bentangan pemandangan alamnya yang terdiri dari deretan pegunungan serta perkebunan yang membuatnya menjadi spesial untuk dijadikan salah satu alternatif berwisata ke Kota Dodol. Banyak pengunjung yang datang ke Kawah Darajat melakukan aktifitas seperti trekking, menikmati pemandangan, pemotretan, maupun melakukan penelitian mengenai kawah.



Kawah Darajat terletak di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. Kawah Darat memiliki ketinggian rata-rata 1.920 meter diatas permukaan air laut (dpl) dengan konfigurasi umum lahannya yang berbukit dan berlembah serta memiliki tingkat kecuraman yang sedang dengan stabilitas tanah yang cukup baik. Jika musim kemarau terjadi akan berimplikasi pada produksi uap yang juga berkurang. Meski demikian, kadar produksi uap yang berkurang tak mampu menjadi penghalang pengunjung untuk rekreasi kesini.



Kawah darajat merupakan barisan gunung Papandayan yang mempunyai jenis gunung aktif dengan jumlah kawah 2 buah, namun banyak terdapat sumur uap yang berjumlah sekitar 24 buah, yang biasa digunakan oleh pihak Amoseas sebagai tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kualitas lingkungan dikawasan ini dapat dibilang cukup baik, tingkat kebersihan yang sangat terjaga dan bentang alam yang baik.




Kawasan darajat juga merupakan salah satu tempat wisata pemandian air panas yang berada di sekitar kawasan kawah darajat dengan kepanasan maksimal 40derajat. Lokasi yang berjarak sekitar 20 KM dari kota Garut ini, selalu ramai dikunjungi, apalagi kalau hari libur.




Banyak sekali tempat pemandian air panas yang dapat anda temukan, dan tentunya fasilitas nya juga sangat bagus diantaranya bungalau atau penginapan, restoran ala kebun yang bernuansa kampung, serta kebun strawberry.



Rate Harga Pemandian antara Rp. 5rb - 50rb/sepuasnya
Rate Harga Penginapan antara Rp. 150rb - 1,5jt/malam

Selamat berwisata....



Sabtu, 13 Oktober 2012

Ayo Tambah Wawasan Tentang Satwa di Taman Satwa Cikembulan Garut


Kebun Binatang Cikembulan awalnya adalah Sebuah Villa Biasa, yang kemudian dengan kreatifitas sang pemilik di jadikan sebuah Kebun Binatang yang saat itu tepatnya tahun 2010 masih ada beberapa ekor binatang, hari demi hari sang pemilik terus menambah koleksi binatang, yang diambil dari dalam negri dan ada juga dari luar indonesia.

Kebun Binatang ini berlokasi tepatnya di Kampung Jati Desa Cikembulan kecamatan kadungora - Garut, yang letak lokasinya tidak jauh dengan Objek wisata Candi Cangkuang.
Kebun Binatang Cikembulan diresmikan Oleh Wakil Gubernur Yakni: Dede yusuf yaitu pada hari Minggu 22/2011.


Tarif masuk kebun Binatang cikembulan : Rp. 10.000 untuk dewasa dan Rp. 5000 untuk anak-anak, dengan tarif ini pengunjung sudah bisa menikmati dan melihat beragam Satwa dengan suasan kampung yang asri dan masih keadaan fresh.

Dalam hal ini Kota garut Boleh berbangga setelah mempunyai wahana kebun binatang cikembulan, selain binatang pengunjung bisa menikmati, hiburan-hiburan lain yang diantaranya : beberapa wahana alternatif untuk anak-anak, seperti wahana naik kuda, bebek air, motor ATV dan mobil kecil pun menjadi salah satu alasan para orang tua untuk mengajak anak-anaknya berkunjung ke tempat ini.

Suasana di taman satwa ini sangat menyejukkan karena dikelilingi oleh hijaunya hamparan persawahan penduduk sekitar. Hal ini adalah sebuah alternatif hiburan anak -anak, tempat istirahat dan makan sambil menikmati pemandangan yang cukup indah.

Bagi teman-teman menginginkan suasana yang berbeda bisa datang kemari untuk Liburan sejenak. Apalagi sekarang liburan sudah tiba, tempat wisata ini bisa jadi alternatif baru buat mengisi hari libur anda.

Salahsatu satwa yang dipamerkan

Tempat istirahat yang nyaman

Lesehan di pinggir danau

Selamat berwisata.........



Senin, 08 Oktober 2012

Candi Cangkuang dan Kampung Pulo bagian dari Sejarah Hindu di Garut




Situ Cangkuang sebagian ditutupi oleh bunga teratai yang indah. Ada sebuah pulau kecil ditengah‐tengah situ, dimana sebuah Candi Cangkuang berada.  Didalam candi itu terdapat patung Siwa Hindu.  Nama Cangkuang sendiri diambil dari pohon Cangkuang (Pandanus Furcatus) yang masih terdapat di sekitar kawasan tersebut.

Cangkuang telah dibangun pada jaman kerajaan sunda pertama yaitu Kerajaan Galuh. Didekat Situ ada makam peninggalan penganut agama Islam, yaitu Arif Muhammad. Dia salah seorang Tentara Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah yang pergi menyerang Belanda di Batavia pada abad ke 17.  


Penyerangannya gagal, dia tidak kembali, tetapi dia menetap di daerah Cangkuang untuk mengajar dan menyebarkan agama Islam kepada masyarakat disekitanya, tepatnya di kampung Pulo dimana keturunannya menetap sampai saat ini.

Bentang alam yang dikelilingi oleh Situ Cangkuang memberikan nilai keunikan tersendiri dibandingkan dengan tempat lain yang sejenis. Selain itu secara geografis Situ Cangkuang memiliki luas kawasan yang cukup luas (340,775 Ha).    

Situ Cangkuang yang menjadi bagian kronologis sejarah Islam tidak terlepas dari nilai heritage dan berubah menjadi daerah tujuan wisata yang sangat menarik. 

Struktur Bangunan Candi Cangkuang
Candi cangkuang berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang bahannya terbuat dari batu andesit, berukuran 4,7 x 4,7 meter dengan tinggi 8,5 meter. Seperti candi-candi yang lain, Candi Cangkuang terdiri atas tiga bagian, yaitu: kaki, badan dan atap. Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda, dan pelipit pasagi, ukurannya 4,5 x 4,5 meter dengan tinggi 1,37 meter. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 meter dan lebar 1,26 meter.

Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22m dengan tinggi 2,49 meter. Di sisi utara terdapat pintu masuk yang berukuran tinggi 1,56 meter dan lebar 0,6 meter. Puncak candi ada dua tingkat: persegi empat berukuran 3,8 x 3,8 meter dengan tinggi 1,56 meter dan 2,74 x 2,74 meter yang tingginya 1,1 meter. Di dalamnya terdapat ruangan berukuran 2,18 x 2,24 meter yang tingginya 2,55 meter. Di dasarnya terdapat cekungan berukuran 0,4 x 0,4 meter yang dalamnya 7 meter (dibangun ketika pemugaran supaya bangunan menjadi stabil).



Di antara sisa-sisa bangunan candi, ditemukan juga arca (tahun 1800-an) dengan posisi sedang bersila di atas padmasana ganda. Kaki kiri menyilang datar yang alasnya menghadap ke sebelah dalam paha kanan. Kaki kanan menghadap ke bawah beralaskan lapik. Di depan kaki kiri terdapat kepala lembu nandi yang telinganya mengarah ke depan. Dengan adanya kepala nandi ini, para ahli menganggap bahwa ini adalah arca Siwa. Kedua tangannya menengadah di atas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada dan penghias telinga. Keadaan arca ini sudah rusak, wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Lebar wajah 8 centimeter, lebar pundak 18 centimeter, lebar pinggang 9 centimeter, padamasana 38 centimeter (tingginya 14 centimeter), lapik 37 centimeter dan 45 centimeter (tinggi 6 centimeter dan 19 centimeter), tinggi 41 centimeter.


Kampung Pulo


Kampung pulo merupakan suatu perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang.

Menurut cerita rakyat, masyarakat Kampung Pulo dulunya beragama Hindhu, lalu Embah Dalem Muhammad singgah di daerah ini karena ia terpaksa mundur karema mengalami kekalahan pada penyerangan terhadap Belanda. Karena kekalahan ini Embah Dalem Arif Muhammad tidak mau kembali ke Mataram karena malu dan takut pada Sultan Agung.



Beliau mulai menyebarkan agama Islam pada masyarakat kampung Pulo. Embah Dalem Arif Muhammad beserta kawan-kawannya menetap di daerah Cangkuang yaitu Kampung Pulo. Sampai beliau wafat dan dimakamkan di kampumg Pulo. Beliau meninggalkan 6 orang anak Wanita dan satu orang pria. Oleh karena itu, dikampung pulo terdapat 6 buah rumah adat yang berjejer saling berhadapan masing- masing 3 buah rumah dikiri dan dikanan ditambah dengan sebuah mesjid.



Jumlah dari rumah tersebut tidak boleh ditambah atau dikurangi serta yang berdiam di rumah tersebut tidak boleh lebih dari 6 kepala keluarga. Jika seorang anak sudah dewasa kemudian menikah maka paling lambat 2 minggu setelah itu harus meninggalkan rumah dan harus keluar dari lingkungan keenam rumah tersebut.
Walaupun 100 % masyarakat Kampong Pulo beragama Islam tetapi mereka juga tetap melaksanakan sebagian upacara ritual hindhu.



Keterangan Denah Komplek Rumah Adat Kampung Pulo :
1.     Rumah Kuncen
2.     Rumah Adat
3.     Rumah Adat
4.     Rumah Adat
5.     Rumah Adat
6.     Rumah Adat
7.     Mesjid Kampung Pulo

Dalam adat istiadat Kampung Pulo terdapat beberapa ketentuan yang masih berlaku hingga sekarang yaitu :
Dalam berjiarah kemakam-makam harus mematuhi beberapa syarat yaitu berupa bara api, kemenyan, minyak wangi, bunga-bungaan dan serutu. Hal ini dipercaya untuk mendekatkan diri (pejiarah) kepada roh-roh para leluhur.

Dilarang berjiarah pada hari rabu, bahkan dulu penduduk sekitar tidak diperkennankan bekerja berat,begitu pula Embah Dalem Arif Muhammad tidak mau menerima tamu karena hari tersebut digunakan unutk mengajarkan agama. Karena menurut kepercayaan bila masyarakat melanggarnya maka timbul mala petaka bagi masyarakat tersebut.

Bentuk atap rumah selamanya harus mamanjang (jolopong)
Tidak boleh memukul Goong besar
Khusus di kampong pulo tidak boleh memelihara ternak besar berkaki empat seperti kambing, kerbau, sapi dan lain-lain.

Setiap tanggal 14 bulan Maullud mereka malaksanakan upacara adapt memandikan benda-benda pusaka seperti keris, batu aji, peluru dari batu yang dianggap bermakna dan mendapat berkah. Yang berhak menguasai rumah- rumah adapt adalah wanitadan diwariskan pula kepada anak perempuannya. Sedangkan bagi anak laki-laki yang sudah menikah harus meninggalkan kampong tersebut setelah 2 minggu.

Desa Cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut yang berjarak +-2 km dari kecamatan Leles dan 17 km dari Garut atau 46 km dari Bandung. Kondisi lingkungan di Kawasan ini memiliki kualitas lingkungan yang baik, kebersihan yang cukup terjaga dan juga bentang alam yang baik. Tingkat Visabilitas di kawasan ini digolongkan cukup bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah.

Sumber daya listrik untuk keperluan penerangan dikawasan ini berasal dari PLN yang alirannya diambil secara tidak langsung melalui salah satu rumah penduduk di kampong Cangkuang.
Sumber air bersih dikawasan ini beraal dari sumur dan air danau dengan kualitas air yang jernih, rasa yang tawar dan bau air yang normal. Berhubung karena tidak boleh adanya bangunan lain yang dibangun di kampung pulo maka di kampong Pulo tersebut tidak terdapat fasilitas Wisata Lainnya. (sumber : Kab Garut)


Lokasi:

Desa Cangkuang Kecamatan Leles, Kabupaten Garut
Koordinat : 7°6'13"S 107°55'10"E
Batas administrasi dari Kampung Pulo adalah sebagai berikut:
Utara : desa Neglasari kecamatan Kadungora
Selatan : desa Margaluyu dan desa Sukarame kecamatan Leles
Timur : desa Karang Anyar dan desa Tambak Sari kecamatan Leuwigoong
Barat : desa Talagasari kecamatan Kadungora dan desa Leles Kecamatan Leles


Arah:  16 Km ke arah utara Kota Garut. Untuk menuju ketempat lokasi ini dari Kecamatan Leles para wisatawan biasanya menggunakan kendaraan delman (andong) yang unik, ataupun juga bisa menggunakan kendaraan pribadi.

Fasilitas: lain museum, kios makanan, dan cinderamata, tempat parkir, pos tiket, gerbang pintu masuk, pelayanan informasi, toilet, shelter, tempat sampah, dermaga rakit.

Selamat Berwisata!